Pengalaman Naik Pelita Air Service

Ini bekalku

Hari pertama sekolah. Yeayyy.

Kok gembira ya? Hahahaha kan artinya liburan selesai. Nggak bisa lagi bangun rada siang. Harus kembali ke aktivitas semula. Bangun pagi-pagi buta. Berjibaku di dapur. Tapi...ini yang sudah dinanti sama saya.

20180716_061022

Kembali menyiapkan bekal buat sekolah. Artinya harus kembali berkreasi menyiapkan masakan dengan bahan yang ada. Kegiatan seperti ini sudah saya lakukan sejak 5 tahunan lalu. Bahkan lebih. Semenjak si kakak kelas 5 sd. Sekarang anaknya sudah lulus sma.

Tadinya saya harus menyiapkan 2 buah bekal, untuk kakak dan adeknya. Sekarang berkurang, bekal hanya buat si adek saja. Sebenarnya niat saya membawakan mereka bekal supaya ngggak jajan. Agak ngeri-ngeri gimana gitu kalau lihat jajanan di sekolah. Beruntungnya saya sebab anak-anak senang dibuatkan bekal.

Supaya bekalnya disukai mereka, biasanya saya menanyakan lauk yang mereka inginkan. Kalau agak ribet kayak udang tepung, berarti prosesnya sudah dimulai sejak beberapa hari. Mulai dari mencari udang ukuran agak besar, menyiapkannya, baru pada hari H di eksekusi.

Sejak membawa bekal sendiri, mereka bisa menabung. Besarnya nggak tentu sih. Tergantung keinginan mereka. Ini nilai positif yang bisa saya rasakan, selain menambah ikatan batin antara saya dengan anak-anak.

Ada nilai plus lainnya seperti kesehatan mereka terjaga. Sebab masakannya dimasak pakai bahan-bahan yang baik. Asupan gizi sudah pasti terjamin. Kan dibekal mereka ada protein dan sayurannya. Jenis protein yang paling sering dibuat sih dari ayam. Kadang-kadang diganti dengan ikan atau udang. Telur juga masuk daftar ya.

Kadang saya tambahkan buah. Tapi yang ada kulitnya ya. Nggak nekat masukin potongan semangka sebab pasti berair. Melon masih bisalah, sebab kandungan airnya tidak sebanyak semangka.

Oh ya, kebiasaan bawa bekal ii ternyata bisa menular lho. Terbukti sama si kakak. Ketika pertama kali jadi siswa sma, hanya dia yang bawa bekal di sekolah. Teman-temannya agak bingung kok mau-maunya repot nenteng tas bekal segala. Tapi si kakak cuek aja dan asyik dengan bekalnya. Nggak perlu antri dan rebutan makanan di kantin.

Akhirnya satu persatu temannya mulai ikutan bawa bekal. Biasanya mereka ngumpul bareng makan di kelas. Serukan!.

Begitulah cerita soal bekal sekolah. Seru, mendebarkan, dan menyenangkan.

 

Komentar