Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

12 Cara Menyiasati Bagasi Agar Tak Kelebihan Muatan


pesawat
terbang tinggi walau tanpa bagasi


Siapa sih yang nggak suka jalan-jalan alias travelling. Pasti nggak ada yang nolak dong! Bahkan kalau habis jalan-jalan, rasanya susah banget move-on. Maunya liburan terus. Tidak peduli walaupun travelingnya di dalam kota yang dekat rumah, atau agak jauhan sedikit alias traveling tipis-tipis gitu. Apalagi kalau sampai jalan-jalan ke luar pulau, ini yang saya mau hehehe. Intinya kegiatan yang dilakukan bisa menjelajah ke tempat berbeda dan sejenak melupakan tumpukan pekerjaan rumah.
 
Saya ini termasuk orang yang senang jalan-jalan. Kalau lagi bosan di rumah, saya suka muter-muter naik motor keliling kota. Saya juga nggak menampik jika ada kesempatan untuk jalan-jalan keluar kota. Wah, malah berharap banget bisa melihat keindahan alam negeri ini. Indonesia tuh bagus banget lho. Saking kepinginnya, saya rajin nonton acara jalan-jalan di televisi.

Dulu sekali, saya kerap berkeliling keluar kota. Waktu itu penjelajahan masih di pulau Jawa. Sekarang juga masih di pulau Jawa sih, tapi sudah nyebrang karena tinggal di Borneo. Kala masih kelayapan sendiri, saya nggak pusing dengan bawaan. Pakai tas ransel kecil, bawa dua-tiga lembar pakaian plus pakaian dalam serta peralatan mandi, sudah cukup bagi saya. Tetapi sekarang tidak lagi karena ada si kecil. Otomatis bawaan jadi segambreng. Waktunya mengucapkan selamat tinggal pada tas ransel dan selamat datang koper.

koper
koper besar warna-warni


Si koper hitam ini ukurannya cukup besar dan harus masuk bagasi pesawat. Isinya selalu penuh. Maklum bawaan si kecil banyak. Baju, boneka, hingga sandal semua diangkut. Ketika itu saya tidak pusing karena bagasi gratis. Tetapi, semenjak layanan bagasi gratis dihilangkan alias harus bayar, rasanya saya harus mengatur strategi baru saat bepergian dengan si kecil. Harus kembali ke kebiasaan lama, kembali ke ransel.

Caranya bagaimana? Mungkinkah mengurangi jumlah bawaan? Jawabnya tentu bisa. Toh saya dulu bisa bepergian dengan bawaan minim. Sekarang waktunya mengajarkan si kecil hal serupa. Caranya dengan menerapkan 12 trik ampuh mengurangi bawaan agar bagasi tetap aman. 

1.      Buat daftar bawaan
Cara ini dulu saya terapkan setiap kali bepergian. Biasanya saya akan menghitung berapa lama perjalanan dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui berapa jumlah pakaian yang diperlukan, termasuk pakaian dalam dan peralatan mandi. Jangan lupa obat-obatan dasar untuk antisipasi, terutama obat sakit perut dan demam. Untuk boneka, maaf ya dek, bawa satu saja atau kita pinjam boneka para keponakan saja. Daftar keperluan ini membantu saya mengecek kembali barang bawaan agar tidak ada yang tertinggal.

2.      Sortir barang bawaan
Walaupun sudah membuat daftar barang bawaan, selalu ada godaan untuk menambah barang. Kalau demikian yang terjadi, saya suka melakukan hal sederhana yaitu meletakkan semua barang yang akan dibawa. Mirip seperti orang jualan, tapi pakaiannya terlipat rapi. Biar terkesan rapi, barang-barang ditaruh secara berkelompok. Satu persatu akan saya sortir untuk menentukan apakah barang tersebut layak untuk dibawa atau harus ditinggal. Sederhananya, kalau saya mau pergi ke daerah berhawa panas, maka baju lengan panjang dan syal kesayangan terpaksa dikembalikan ke almari pakaian. Begitu juga dengan peralatan mandi, kalau perginya hanya 3 hari, shampo sachetlah yang masuk ke dalam tas. 
 
koper
bagasi yang boleh dibawa ke kabin pesawat

3.      Menata barang bawaan itu penting
Yup, sepertinya sederhana, tetapi sesungguhnya tidak. Di rumah, urusan menata bawaan ke dalam tas atau koper alias packing jadi tugas saya karena yang lain angkat tangan. Agar memudahkan ketika mengambil barang dari dalam koper dan tidak berantakan, celana saya taruh di bagian bawah. Diikuti oleh kaos dan pakaian dalam. Intinya, pakaian berukuran besar dan berat ditaruh dibawah, makin ke atas ukuran barangnya makin kecil. Mirip-mirip sama piramid deh. Kalau cara ini dibalik, yakinlah koper atau tas ransel akan jatuh ke depan karena keberatan. 

4.      Gulung seperti bolu gulung
Aturan ini sudah berlaku umum. Yup, menggulung pakaian memudahkan dalam mengatur barang-barang di dalam tas ransel atau koper. Selain lebih rapi, ruangan koper dan tas pun terpakai secara maksimal. Pakaian pun tidak terlalu kusut ketika dikeluarkan.
baju
baju yang akan digulung


5.      Pilih barang yang kecil
Catatan ini dikhususkan pada barang-barang untuk keperluan mandi dan pribadi. Menyesuaikan juga sih dengan peraturan penerbangan mengenai berat maksimal barang cair yang boleh dibawa yaitu 100 ml/barang. Ukuran barang yang kecil memungkinkan barang-barang tersebut dikemas di dalam tas khusus. Jadi jangan pernah membawa shampo, sabun, dan lotion dalam botol berukuran besar ya, pasti akan berakhir di bandara. Kalau pun kemasan peralatan pribadi itu tidak ada yang kecil, pindahkan saja isinya ke botol-botol berukuran kecil. Sekarang banyak yang menjual kemasan kosong untuk bepergian. 

6.      Gunakan travel pouch
Di pasaran ada beragam jenis travel pouch yang bisa dipilih. Saya biasa menggunakan travel pouch yang menyerupai tas kosmetik untuk menyimpan peralatan mandi plus peralatan pribadi. Lalu travel pouch yang dilengkapi kantung-kantung untuk menyimpan pakaian dalam. Jadi semua tidak berantakan dan mudah mencarinya.

tas kecil
tas kecil untuk keperluan pribadi


7.      Memanfaatkan ruang kosong
Saya punya prinsip saat mengepak barang adalah jangan sampai ada ruang kosong. Maksudnya sih supaya bentuk tas jadi bagus dan seluruh ruangannya terpakai maksimal. Biasanya kalau ada ruang kosong akan saya isi dengan handuk kecil atau kaus.

8.      Timbang
Urusan timbang menimbang memang kayak nggak penting, tapi sesungguhnya amat perlu dilakukan. Tentu saja saya tidak menggunakan timbangan kue karena terlalu kecil. Manfaatkan saja timbangan badan untuk mengetahui berat tasnya. Kalau pun tidak ada timbangan, cobalah menganggat tas dengan satu tangan, kalau tidak mampu mengangkat, atau perlu tenaga ekstra untuk mengangkatnya bisa dipastikan tas keberatan muatan. Bongkar dan sortir lagi ya. 


9.      Pelajari peraturan maskapai
Seandainya segala daya upaya yang dikerahkan tidak memungkinkan memangkas berat tas bawaan, maka sebaiknya segera mempelajari peraturan maskapai yang akan digunakan. Ada maskapai yang memungkinkan penumpang membayar bagasi lebih dulu. Beratnya mulai dari 5 kg hingga 20 kg. Nilai yang harus dibayar sudah ditentukan oleh maskapai tersebut. Karena sudah dilakukan lebih dulu secara daring, biaya yang dikenakan lebih murah dibanding membayar biaya bagasi saat check-in.  
bagasi
antri di bagian check in


10.  Kirim melalui paket
Alternatif lain yang bisa dilakukan jika barang bawaan banyak adalah mengirimnya lewat paket. Saya beberapa kali melakukannya terutama saat membeli oleh-oleh. Ketimbang repot menenteng bawaan dan menambah berat koper ya paketin saja. Umumnya toko oleh-oleh bersedia mengirimkan melalui agen paket langganan mereka. Atau saya bisa mengepaknya sendiri dan mengantarkannya ke agen pengiriman. Lebih praktis.

11.  Gabung dengn mailinglist
Saya sejak lama bergabung dengan salah satu milis penerbangan. Dulu waktu bikin sih nggak kepikiran apa-apa, cuma senang saja punya milis. Ternyata dengan bergabung ke milis tersebut saya mendapat ekstra bagasi, lumayankan. Jadi jangan ragu untuk gabung dengan milis penerbangan ya.

12.  Tas kecil
Selain tas ransel atau koper berukuran kecil, saya selalu membawa sebuah tas tangan untuk menyimpan berbagai dokumen dan dompet. Biarpun ukurannya kecil, saya sengaja memilih tas berbahan tebal agar tidak mudah dirusak orang. Lalu sebisa mungkin tas memiliki laci-laci tersembunyi sebagai tempat rahasia menyisipkan uang dan dokumen penting.Si kecil juga saya berikan tas kecil untuk menyimpan boneka berukuran kecil dan gadgetnya. 

tas kecil
tas kecil untuk anak


Demikian trik-trik yang bisa digunakan untuk menyiasati bagasi. Jadi ayo kita jalan-jalan lagi. Keep Going gaes.

Komentar

  1. Kayaknya lebih praktis kalo barangnya dipaketinya, jd gausah bawa banyak2😅
    Btw salam kenal mba, kalo berkenan kunjungi balik blog saya ya🙏🏼

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal kembali mbak. benar mbak Hafizh, kalau oleh-oleh saya lebih milih dikirim saja.

      Hapus
  2. Balasan
    1. yup bener mbak inez. enak nggak capek angkat-angkat.

      Hapus
  3. Wah tips efisien, oleh oleh dipaketin aja. setuju mbak, karena biasanya kan oleh oleh banyak banget klebih banyak dari baju yg dibawa :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha kalau udah belanja bisa lupa waktu dan pasti buanyak ya mbak. ini sih yang bikin bawaan beranak pinak.

      Hapus
  4. Sebisa mungkin aku selalu bawa ransel biar cukup dibawa ke kabin aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar mbak, nggak antri lama juga untuk ambil bagasi. mudah-mudahan nanti saya bisa kembali ke ransel.

      Hapus
  5. Trik menggulung baju tuh yang penting banget. Terus, yang suka menghabiskan tempat adalah pakaian dalam yang pakai kawat (tahu, kan...). Itu, biasanya saya tumpuk-tumpuk, terus rongganya diisi barang lain yang muat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar mbak. urusan pakaian dalam berkawat itu memang perlu perhatian khusus.

      Hapus
  6. kalau saya selalu sediakan ruang kosong buat oleh-oleh. jadi sejak berangkat nggak akan diisi penuh tasnya. dan untungnya saya nggak demen belanja dan hanya belanja seukuran ruang kosong yang sudah saya sediakan di tas. jadi aman deh, bagasi. hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. triknya mbak keren. saya harus bisa belajar kayak mbak, membatasi belanja oleh-oleh.

      Hapus
  7. Ane kapok mbak gara" bawa bagasi ngak kontrol lupa timbang, setelah di bandara di suruh bayar 700 ribu, pdahal dulu uda free 5 kg, tekor 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. wow banget mas Arif. kok bisa banyak buanget yang dibawa hahahaha. belanja itu memang menyenangkan sih. apalagi kalau lihat yang unik dan lucu, bisa kalap ya mas.

      Hapus
  8. sebagai seorang traveler akupun muter otak mba :p. dr dulu sbnrnya aku slalu bawa koper kemana2. tp biasanya slalu naik citilink utk domestik. ke LN udh pasti wajib pake bagasi kalo aku. ga akan mungkin tanpa itu krn belanjaan aja slalu beranak kopernya :D. Tp utk LN msh gamoang, krn tiket full service pun msh srg murah. asal rutin aja ikutin kapan promo nya. dan aku slalunya dapet.

    tp utk tiket domestik, ini diaaa masalahnya :D. jd ga bisa srg2 ke medan, sjk hrg naik . untungnya citilink yg aku tau blm nerapin bagasi berbayar, tapi akaaan :p. so hrs prepare banget. tp kalo terpaksa, mau ga mau sih mba, terpaksa nunggu garuda promi supaya bisa ttp pakai bagasi hahahaha. krn kalo beruntung, garuda promo hrgnya bisa turun banget. lumayankan bagasi gratis, full entertainment pula :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha kemana pun pergi oleh-oleh pasti bikin bagasi membengkak ya mbak Fanny. saya pun demikian. sekarang disiasati dengan mengirimkan lewat paket. tinggal ngatur kapan waktu pengiriman supaya pas barang sampai saya sudah di rumah.

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.