Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

Review: nyamannya naik bus damri

Saya selalu menantikan saat-saat untuk kembali ke rumah. Rasanya seperti mengisi ulang baterai tubuh yang isinya mulai habis. Dulu nggak pernah membayangkan akan merindukan hal ini karena memang nggak kemana-mana. Tapi sekarang saya ikutan jadi genk perantau hehehehe.

Bus damri depok.bandara soekarno hatta


Stiker keren ini sudah menempel sejak empat tahun silam. Karena lokasi perantauan di pulau seberang, maka akrablah saya dengan burung besi dan bus bandara. Hampir setiap mudik pasti menggunakan jasa bus ini menuju depok. Ada pengecualian sih ketika bawa tentengan banyak, barulah beralih ke moda transportasi berbeda.

Nah, karena senang naik bus bandara, saya jadi rajin memantau keberadaannya. Dimana saja lokasi pos keberangkatannya. 
Serta jam berapa waktu keberangkatannya. Biasanya saya naik bus hiba bandara, karena ketika itu hanya dialah yang ada. 

Tempat duduk yang nyaman


Namun, sejak tahun 2017 ternyata bus damri kembali membuka kembali layanan bus bandara. Kok kembali? Berarti sudah pernah ada dong. Yup, benar. Dulu, saya lupa tahunnya, damri sudah melayani para penumpang menuju bandara soekarno hatta. Saya ingat, busnya berukuran besar dan berwarna putih. Selalu terparkir di bagian depan terminal depok. Tetapi entah mengapa, pengoperasian bus ini dihentikan.

Warga depok yang ingin menggunakan jasanya harus ke terminal pasar minggu dulu. Repot, sudah pasti. Tetapi harus dijalani, kecuali mau ganti armada taksi. 

Tiket bus damri

Bagian belakang tiket

Akhirnya, bus bandara kembali hadir. Tapi perusahaan busnya berbeda, bukan damri melainkan hiba. Busnya berukuran besar. Tempat duduknya nyaman. Penyejuk udaranya mantap. Jam keberangkatannya sudah diatur. Saya pun jadi langganannya.

Hingga suatu saat, ketika akan menjalani pekerjaan di jakarta, saya terkaget-kaget karena menemukan kembali bus damri rute depok-bandara soekarno hatta. Busnya warna biru dengan ukuran lebih kecil dari hiba. Tempat pemberhentian terakhirnya tidak lagi di terminal tapi di D-mall depok. Tiketnya lebih murah, Rp 45.000 saja. Sayang kondisi bus yang saya naiki tidak terlalu bagus. Terlihat tua dan sedikit kurang nyaman. 

Colokan untuk mengisi ulang baterai telepon gengam

Biar pun demikian, saya senang bisa menggunakan jasanya. Lebih menggembirakan lagi, bus damri sudah memperbarui armadanya. Hal ini saya ketahui tadi saat menggunakan jasanya menuju bandara soekarno hatta. 

Badannya busnya tidak lagi biru, tapi putih bercampur abu-abu muda. Tulisan damri berukuran besar menempel di kaca depan. Bangku busnya nyaman dan bisa di atur. Pada bagian depan tersedia rak atau tempat khusus untuk meletakkan tas penumpang. 

Penyejuk udaranya pun berfungsi dengan baik. Demikian juga dengan sound systemnya. Yang lebih menggembirakan, kita bisa mengisi ulang telepon gengam dengan mudah pada kotak-kotak yang ada di sisi bangku. Alat pengisi daya ini berbentuk lempengan, jadi cukup menyolokan kabel saja. 

Kondisi jalan masih sepi

Sepertinya keberadaan alat pengisi ulang baterai telepon gengam ini sepele. Tapi sesungguhnya tidak apalagi kalau kemacetan melanda. Sementara kita tidak membawa power bank. Ah...bisa kebingungan sendiri.

Oke, lanjut ke topik semula. Selain armada baru, jam keberangkatan bus sangat terjadwal. Dari depok bus berangkat setiap 1 jam sejak pukul 04.00 sampai 20.00. Sementara dari bandara menuju depok waktu keberangkatannya dari jam 05.00 sampai 22.30.

Karena penerbangan saya pukul 10.00 wib, saya menumpang bus damri yang berangkat pukul 07.00. Bus berangkat tepat waktu. Melewati jalan margonda, lenteng agung dan masuk tol di tanjung barat.

Perjalanan sangat lancar, mungkin karena masyarakat masih kelelahan setelah merayakan pergantian tahun, 1 jam saja saya sudah sampai ke bandara soekarno hatta. Sempat keliling terminal 1 dan 3 untuk mengantar penumpang.

Wah senangnya jadi tidak perlu terburu-buru untuk check in. Oh ya, saya memang sengaja berangkat lebih pagi karena lalu lintas di jakarta tidak bisa ditebak.

Untuk informasi tambahan, bus damri ini melayani dua rute yaitu;

Dmall depok - halim perdana kusuma dengan tiket Rp.30.000.

Dmall depok - bandara soekarno hatta dengan tiket Rp.45.000.




 

Komentar

  1. Saya waktu juga mbak. Noba dari Bandara ke Cibinong. Dan tidur deh di Bus 🤣🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukti nyata bus ini nyaman ya. saya malah asyik melihat pemandangan hahahaha.mumpung jakarta sepi mbak.

      Hapus
  2. di Makassar juga ada Damri dan sewanya hampir sama, apa karena di bawah naungan yang sama ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya karena dibawah bendera yang sama mbak icha, Damri. jadi harganya sama.

      Hapus
  3. Terakhir naik bus DAMRI kala berlebaran di Bandung. Sebenarnya di luar rencana, sih. Niat mau naik angkot ke Alun-alun andung dari Jalan Baladewa namun angkot jurusan Elang-Cicadas belum lewat, jadilah naik angkot lain yang menuju Jalan Kosambi. Naik bus DAMRI ternyata nyaman. Ada banyak kursi kosong dan bebas macet karena hari kedua lebaran, hi hi.
    Saya senang dengan perubahan bus itu, terakhir naik bus kala tahun 2011 dan bentuknya tidak seperti sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar mbak rohyati, saya juga kaget dengan penampilan baru bus damri. bagus, bersih, nyaman, dan terjamin sampai tujuan.

      Hapus
  4. Paling enak baik bus kalau busnya sangat nyaman, berasa ada di rumah sendiri 😁 tp sy jarang naik bus mba 😅 pdhl pengennya naik bus, cuma d kota tempat saya tinggal transportasi gk trllu memerlukan bus, ajak dunk jalan2 ke daerahnya 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo main mbak.. nanti kita bisa naik macam-macam moda transportasi. seru lho

      Hapus
  5. Cukup nyaman ya mbak pakai damri. Kemarin jg saya ke bandara hampir pakai damri, karena lebih murah. Tapi nggak jadi hehehe jadinya pakai bus bandara yg lain kalo nggak salah dr bluebird

    BalasHapus
  6. Asiik skrg ada colokan buat isi btre HP. Aman deh klo pas lg mudik nanti hbs btre.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mbak, jadi nggak kuatir lagi sama beterai. habis...tinggal colok hahahaha

      Hapus
  7. Suami saya kalo ada pelatihan di jakarta selalu naiknya taksi, mihil T.T nanti aku bilangin pakai damri aja kaya mba Utari

    BalasHapus
    Balasan
    1. damri jurusannya banyak mbak, nanti bisa tanya di shelternya. kemarin teman-teman dari kalimantan juga naik bus ini hehehehe. murah dan nyaman

      Hapus
  8. Wah, semakin nyaman nih busnya. Inget kl dulu damri dr bogor ke bandara soetta ya ampun... Duduknya dijejelin, bagian belakang deket barang2. Akhirnya sepanjang perjalanan pun mual-mual.

    BalasHapus
    Balasan
    1. huaaa..teganya dijejelin kayak pindang gitu. kalau sekarang mudah-mudahan sudah lebih baik.

      Hapus
  9. Sama spt koment2 diatas mb utari.. Sy jg anak yg jarang banget naik bus. Hiks. Bukannya kenapa tp sy orgnya suka mabok n masuk angin di jalan. Pdhl naik bus ini rame y, aplg klo bareng sm rombongan piknik. Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak apa-apa mbak, kalau nggak terbiasa naik bus bisa latihan dulu naik taksi.

      Hapus
  10. Kalo naik damri ini kena macet juga gak sih mbak ke bandara nya? Pernah tra sit jkt temen nawarin nginep rumahnya dan naik damri, saya ga berani takut ketinggalan pesawat kalo macet. Jd saya memilih nginep di hotel deket bandara aja. Mahal, hiks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. jalan yang dilewati damri sama dengan kendaraan lain, kemungkinan terkena macet pasti ada mbak. tapi bisa disiasati dengan memperkirakan waktunya. saya biasanya berangkat lebih cepat, 3 jam sebelum waktu cek in. lalu tau jam berapa bus berangkat. atau alternatif lain naik kereta bandara, jelas lebih cepat tapi belum pernah mencoba. mungkin lain kali kalau nggak bawa bagasi bisa nyoba kereta bandara.

      Hapus
  11. Eh, kalo damri bandara kayanya sudah nyaman-nyaman mbak. Tapi aku pernah liat damri yg lalu lintas di jalan biasa ada yg kaya udah lamaaaa banget huhu

    BalasHapus
  12. Aku belum pernah naik bus Damri Mbak, tapi membaca ini jadi tertarik. Pernah ke Jakarta memilih naik angkutan daring saja karena tidak mengerti sistemnya. Bila nanti ada kesempatan ke Jakarta lagi pengen nyobain naik KRL sama Bus Damri ini ah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.