Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

4 Cara menghindari Penipuan melalui internet

Beberapa hari lalu saya mendapatkan email dari sebuah perusahaan pembuat telepon gengam ternama. Email tersebut meminta saya melakukan konfirmasi pembelian sebuah produk telepon gengam. Semula saya sama sekali tidak memperhatikan dan menghapus email tersebut. Saya sadar kalau belum mampu melakukan pembelian telepon gengam tersebut.

Namun, saya lagi-lagi dikirimi email dari perusahaan yang sama. Isinya saja yang berbeda sedikit kali mengabarkan soal klaim pembelian untuk game online. Wah, saya bukan gamer, sudah pasti nggak beli ini itu untuk main game. Email ini pun berakhir di bak sampah. Tetapi rupanya mereka tak mengenal kata menyerah dan tetap berkirim surat elektronik.

Lama-kelamaan perhatian saya pun terganggu. Jadi berpikir ulang, kenapa perusahaan ini atau siapapun dia, rajin sekali mengirimi saya pesan. Lalu mencoba mengingat-ingat, apakah saya pernah melakukan aktivasi untuk pemakaian telepon gengam bermerek ternama itu. Sesungguhnya hal ini membuang energi saja sebab saya sama sekali tidak memiliki telepon gengam tersebut. Harganya itu lho yang tidak terjangkau. Padahal sih nggak menolak kalau bisa punya telepon gengam merek I*****. Namun, saya sudah berbahagia bisa memiliki telepon gengam bermerek S****** yang dipunyai banyak orang.

penipuan
email berisi penipuan


Toh performanya sudah cukup buat saya. Bisa untuk menelepon dan berkirim pesan (sudah pasti) plus berselancar dengan aman. Paling agak terkendala sama sinyal yang tidak ada hubungannya dengan merek telepon gengam tersebut. Dalam ingatan saya juga tidak pernah memberikan alamat email pada teman yang mau membeli telepon gengam. Puyeng juga sih karena terganggu.

Akhirnya, email tersebut saya baca. Isinya sudah bisa ditebak kalau mereka meminta saya melakukan konfirmasi terhadap barang yang (katanya) saya beli. Weh, weh, kapan belinya dan dimana? Karena emailnya termasuk jenis bandel yang tidak bosan-bosan muncul, akhirnya saya pun bertanya pada teman-teman melalui sosial media. Mereka semua kompak meminta saya men-spam email tersebut karena termasuk penipuan. Terima kasih pada teman-teman yang sudah memberikan jawaban.

Masukan dari teman-teman ternyata membuat saya penasaran dan mencari tahu. Saya perhatikan email tersebut berasal dari Apple Support dengan logo AS. Herannya, warna logo dari dua email yang saya terima berbeda. Sebuah logo berwarna merah dan lainnya berwarna biru. Email dengan logo merah meminta saya mengkonfirmasi pesanan dari Apple Lionheart, sementara email berlogo biru berisi barang berupa minion rush yang dipakai bermain game. Saya tidak berani mengklik tautan lebih jauh karena kuatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

penipuan internet
Klaim penipuan


Saya pun berselancar mencari informasi tambahan. Rupanya penipuan yang dilakukan melalui internet disebut dengan phising. Bentuknya bermacam-macam, ada yang menjanjikan akan memberikan uang dalam jumlah fantastis, menawarkan pekerjaan bergaji besar yang dapat dilakukan dari rumah, sampai klaim hadiah seperti yang saya alami. Jika boleh saya simpulkan, email tersebut memancing sisi emosional kita yang ingin memiliki barang-barang bagus dan ternama atau memiliki kekayaan dengan mudah.

Rasanya langkah yang saya lakukan sudah benar, dalam arti tidak mengklik tautan dan memasukkan ke spam. Namun demikian, saya dan para pengguna internet harus lebih berhati-hati terhadap berbagai modus dan gaya penipuan yang dibuat oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu tingkat kewaspadaan tentu sangat diperlukan. Setidaknya selalu lalukan beberapa langkah berikut untuk meningkatkan kehatian-hatian.

1. Jangan tergiur pada hadiah atau tawaran bernilai besar
Siapa sih yang tidak ingin mendapat hadiah, apalagi kalau nilainya besar. Saya pun tidak akan menolak. Apalagi kalau hadiah yang diberikan berupa barang keren dan ternama. Padahal Anda dan saya tidak mengikuti undian apa pun. Sangat tidak mungkin dimasa ini ada yang mau memberikan sesuatu begitu saja. Dapat dipastian email yang diterima adalah bohong.

2. Lihat dan cek URL
Ketika mendapatkan email dengan isi berita mencurigakan, jangan ragu-ragu untuk melihat tautan yang tertera pada email. Cek URL tersebut melalui mesin pencari. Langkah sederhana ini membantu mengetahui apakah tautan tersebut memang benar atau akun palsu yang dibuat untuk mengelabui orang.

3. Jangan cepat percaya
Yup, jangan pernah cepat percaya setiap kali mendapati email berisi pesan yang isinya aduhai. Lakukan pengecekan agar tidak terkecoh dan terpedaya. Anda juga bisa bertanya kepada teman-teman mengenai email yang diterima, bukan tidak mungkin ada teman atau orang lain yang mendapat email serupa.

4. Berhati-hati
Pesan yang kerap diucapkan oleh orangtua ini tidak akan lekang oleh waktu. Kapan pun, dimanapun, siapapun, harus selalu berhati-hati, termasuk di dunia maya. Hati-hati.






Komentar

  1. Penipuan memang bisa dari mana aja ya mba.. dulunya lewat SMS dan tlpn sekarang Uda merambah ke email

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penipunya seperti mengikuti tren. Dari melalui telepon, sms, akhirnya dengan email. Ngeri ya mbask Seftina.

      Hapus
  2. Bener banget soal url. Salah satu indikator penipuan yg sering aku temukan, adalah penipu pake url blogspot. Hehehe.. Karena kalo website resmi suatu perusahaan gak mungkin pake blogspot

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener nih. Sy jg srg dpt lwt sms. Katanya unfo lbh lanjut cek web. Tp pkenya blogspot, gak mgkn perusahaan bonafit pke gratisan.

      Tp saya juga baru bs membedakan mana web gratisan dan berbayar itu stelah gabung FBB lo. Wkwkkk

      Saya jadi mikir pasti bnyk jg yg belum tahu, dan mngira beneran krn pake web.

      Hapus
    2. Mungkin kata mbak Umi benar. Banyak masyarkat yang belum paham soal URL. Dianggapnya kalau ada dotcomnya plus nama perusahaan pasti akun resmi. padahal akun resmi nggak kayak begitu. pasti dibikin oleh tim dan dibuat menarik. ya kan mbak ruli retno.

      Hapus
  3. macam-macam ya gaya penipuan sekarang. kalau yang jadi korban tidak jeli bisa-bisa kena jebakannya deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar mbak. karena gembira jadi nggak merhatiin hal lainnya. ternyata dibohongi.

      Hapus
  4. Zaman pertama kali kena penipuan it zaman kuliah. Bkn sy sih mba.. Tp kakak sy yg ditipu pas belanja online. Hihi. Sjk it aware banget. Apapun bentuk email n bbrp pesan yg msk pst lgsg di cek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, gimana ceritanya mbak? iya kita harus waspada banget. apalagi sekarang modusnya semakin beragam ya.

      Hapus
  5. Jadi teringat tadi malam ada yang SMS Mama, ternyata setelah aku google, kode yang dikirim via sms itu adalah kode hacking pulsa. Padahal ditulis SMS penukaran Poin Tsel, untung saja beliau belum melakukan instruksi si penipu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya ampun, untung mbak sigap ya kalau nggak bisa kena tipu.

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.