Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

Kering kentang

Kemarin si bungsu libur satu hari, para guru rapat untuk persiapan ujian negara kelas 6. Meski libur, si bungsu sudah bangun sejak pagi, langsung duduk manis di depan televisi. Sebentar kemudian, ketika mendengar suara teman-temannya di depan, ia pun berlari meninggalkan televisi yang menyala. Matikan dulu sayang, baru bermain ya.

Dia sama sekali tidak tertarik ketika saya pergi ke tukang sayur membeli kentang. Ya hanya kentang saja soalnya yang lain, seperti sayur dan lauknya sudah dibeli lebih dulu. Kentang ini bonus alias tambahan si kentang lain yang juga sudah ada. Rencana akan dibuat kering kentang, seperti kemarin, sebab kurang banyak.

Kentang-kentang ini baru diproses setelah sayur dan lauk matang. Sengaja dibuat siang hari supaya santai. Kan, prosesnya lama. Di kupas dulu semua, baru direndam di dalam air. Nah, si bungsu mulai tertarik dan meninggalkan teman-temannya, duduk di dekat baskom air sambil membersihkan kentang-kentang itu. Sstt, ini salah satu trik supaya boleh main air. Hehehehe.

Ketika semua kulit lepas dari badan, saya menyiapkan baskom lain berisi air dan sedikit kapur sirih. Di aduk supaya rata. Ambil talenan, pisau, piring plastik, dan parutan. Parutan dan piring plastik untuk si bungsu, saya pisau dan talenan. Ambil sebuah kentang belah dua dan berikan pada si bungsu. Sambil senyum-senyum, ia mulai menjalankan aksinya memarut kentang.

Saya sendiri mulai menggarap kentang-kentang lain dengan cara mengirisnya kecil-kecil. Pekerjaan yang membutuhkan kesabaran, namun menyenangkan karena dilakukan berdua. Oh ya untuk sambalnya sudah lebih dulu dihaluskan, sederhana hanya bawang merah, bawang putih, dan cabai merah yang sudah dibuang bijinya. Garam dan gula nanti saja. Begitu juga lengkuas, serai, dan daun salam. Cukup diiris dan ditaruh dengan si sambal.

Proses memotong selesai dalam kurun waktu hampir satu jam untuk dua kilogram kentang. Biarkan sebentar di air kapur sirih lalu bilas. Peralatan tambahan berupa saringan santan sudah ditaruh dekat baskom berisi kentang. Panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak. Tiriskan segengam kentang iris. Begitu minyak panas, kentang pun berpindah tempat ke dalam wajan. Menggoreng dimulai. Si bungsu pergi lagi melanjutkan permainan. Saya tau dia akan datang sesaat setelah kentang goreng pertama matang.

Dan benarkan, dia datang lengkap dengan mangkuk kecil. Gorengan pertama adalah camilan, makanya jangan menggoreng dalam jumlah sedikit hehehehe. Si sulung yang sudah pulang, cuma mampir sebentar, sekadar menenggok untuk melihat apa yang sedang dimasak. Setelah itu pergi ke kamar dan tidur.

Akhirnya seluruh kentang berubah menjadi kentang goreng. Bunyinya kriuk-kriuk ketika dikunyah. Renyahnya. Sisihkan sedikit untuk si bungsu. Sisanya disatukan dengan sambal yang sudah ditumis dan diberi daun salam, serai, dan lengkuas. Plus garam, gula pasir, gula merah, dan sedikit perasan jeruk nipis. Matikan apinya lalu kentang dan sambal pun bersatu. Aduk-aduk sampai rata, maka kering kentang pun siap. Kali ini dengan sensasi sedikit pedas. Mau?


Komentar