Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

Oase di tengah kota Banjarmasin

Hari rabu, memang hari kerja. Artinya ini bukan hari libur. Betulkan. Akhir pekan saja masih agak jauh. Tetapi di hari inilah saya (sedikit) berjalan-jalan di kota Banjarmasin.

angrek di alya orchid


Sebenarnya aksi memulai liburan ini nggak sengaja. Awalnya hanya ingin bertandang ke rumah teman. Maklum sudah beberapa bulan nggak ketemu, sudah banyak stok obrolan yang mau ditumpahkan.
Begitu ketemu, apalagi yang dilakukan selain ngobrol ngalor-ngidul. Semua hal dibahas hingga tetiba meluncurlah perbincangan soal tanaman anggrek. Ya ampun, ini dia bunga kesukaan saya.



anggrek tampil gaya


Bergeserlah posisi ngobrol cantik ke halaman yang bermandikan cahaya matahari tengah hari. Waduh, emak-emak nekat ini mau ngapain? Nanti kalau tambah item gimana?

Hehehe, lupakan persoalan kulit yang menggelap karena mau lihat anggrek milik teman. Memang sih belum berbunga. Namun tetap saja indah. Gimana nggak cakep kalau lihat daun subur dan hijau saja sudah bikin saya gembira.

anggrek bulan

Senyum saya semakin melebar karena sebuah pohon anggrek sedang berbunga. Alamak, bunganya lucu sekali. Ukuran bunga kecil dan berwarna ungu. Ini anggrek spesies Kalimantan, entah namanya apa. Bodohnya saya lupa memotretnya karena sibuk membujuk supaya boleh membawa bibitnya.

Eh, sudah mengeluarkan berbagai macam jurus rayuan, tetap nggak dikasih. Biar saya nggak sedih dan nanggis bombay, diajaklah saya ke suatu tempat. Kemana ya?

Oase ditengah Kota Banjarmasin

Dengan berpanas-panas, kami berkendara menuju daerah Belitun Darat, Banjarmasin. Teman saya bertugas menjadi penunjuk arah karena saya nggak tau jalan. Oke, lurus saja lewati jalan layang. Belok kanan ya. Nanti putar balik lalu belok kiri. Nah, sebentar lagi sampai. Begitu  ujarnya setiap kali mengingatkan saya, sang penggendara alias ojeker hahahaha. Eit, hampir kelewatan karena saya nggak lihat plang kecil di depan sebuah rumah.

anggrek dendrobium

Yup, kami sudah sampai di Alya Orchid. Ini dia tempat penjualan anggrek di kota Banjarmasin. Sebenarnya tempatnya berada di tepi jalan, tetapi nggak terlalu terlihat karena ada di belakang rumah. Sebuah plang kecil diletakkan di depan rumah, namun posisinya terlalu menjorok ke dalam. Hoo...pantas saya hampir kelewatan.

Begitu masuk ke dalam, suasana langsung berubah. Garangnya matahari kayak teredam. Adem. Entah berapa ratus pohon anggrek tertata dengan rapi. Asli, saya merasa tidak ada di Banjarmasin. Seperti lagi jalan-jalan ke hutan anggrek. Ada anggrek yang digantung, ditaruh di atas meja, di atas para-para, di lantai, semua anggrek.

Kebanyakan anggrek ditaruh di atas meja. Disusun dalam rak plastik. Sepertinya setiap rak diperuntukan untuk satu jenis anggrek. Dalam satu rak terdapat beberapa pot bunga anggrek. Ada yang masih berdaun, ada juga yang mulai mengeluarkan tunas bunga. Wah, saya langsung sibuk sendiri. Mondar-mandir melihat beberapa anggrek yang mekar.

Tepat di dekat meja, beberapa pot bunga anggrek bulan lagi berbunga, indah banget. Kelopak bunganya besar. Warnanya pun tak melulu putih. Bagian tengahnya berwarna ungu. Sudah pasti ini anggrek silangan atau anggrek hibrida.

Dari pengamatan yang dilakukan secara cepat, koleksi bunga anggrek di Alya Orchid didominasi anggrek hibrida. Ada juga sih anggrek spesies kalimantan, namun tidak terlalu banyak. Ssttt, kabarnya saat ini anggrek lagi digemari banyak orang lho. Benar nggak ya?

Diluar rumor tersebut,  nama toko bunga yang terletak di jalan Belitung Darat, Banjarmasin memang sudah dikenal oleh penyuka tanaman, khususnya pencinta anggrek. Pengunjung bisa membeli beragam anggrek yang dijual dengan harga bervariasi. Dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Kok bisa jutaan rupiah? Ya iyalah, harga anggrek yang tinggi disematkan pada anggrek yang berhasil menjadi juara. Saya pernah melihat bunga anggrek dari Papua yang menang lomba anggrek, ada yang menawar sampai Rp 25 juta lho. Wow, anggreknya memang cantik dan eksotis sekali.

Beberapa teman sempat berkata kalau mereka sebenarnya suka melihat bunga anggrek. Tetapi nggak berani menanam dan memeliharanya karena susah. Nah kalau merasa kesulitan merawat anggrek tapi ingin melihat keindahan bunganya bisa kok. Anggrek-anggrek ini bisa disewa lho. Harganya Rp 125 ribu perbatang.

Anggrek berbunga di alya orchid

Satu hal lagi yang menarik dari Alya Orchid adalah penataannya. Anggrek-anggrek ini tidak digantung begitu saja, namun disusun cantik menyerupai taman cantik. Nggak salah dong kalau banyak pengunjung datang untuk berfoto. Tempatnya instagramable banget.

Suara gemericik air di kolam kecil yang melingkari gazebo sukses membius semua orang yang datang, termasuk saya hahahaha. Duduk di tengah gazebo sambil melihat berbagai tanaman anggrek seraya mendengarkan gemericik air itu nikmat banget. Benar-benar mampu mengantar saya ke dunia lain dan bikin nggak mau pulang. Inilah oase di tengah kota Banjarmasin.

alya orchid yang instagramable


Jam buka: setiap hari 09.00-18.00 Wita




Peta Alya Orchid


Komentar

  1. seneeng bangeett ya bisa lihat banyak anggrek yang cantik2. Aku suka anggrek bulan. Dulu pernah punya, tapi sudah mati :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah mbak enny, kemarin saya sampai lupa waktu lho. anggreknya cantik-cantik sih. adem dan sejuk juga. oke banget deh buat istirahat siang.

      Hapus
  2. Aku penyuka bunga tapi nggak telaten dalam merawatnya. Makanya nggak pernah berani menanam bunga. Padahal teman-teman main suka banget bertanam bunga, termasuk anggrek. Kok aku nggak ketularan, ya? Hahaha ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. aih mbak melina suka bunga juga. mbak bisa kok nanam bunga yang gampang kayak melati, soka, mawar. mereka terhitung tahan banting. nanti kalau sudah biasa baru naik levelnya.

      Hapus
  3. Wah, saya paling suka ngeliat anggrek berbunga. Orang tua saya juga hobinya menanam anggrek. Pelihara anggrek memang nggak bisa sembarangan sih, harus telaten.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya dulu juga senang melihat anggrek milik ibu, lama-lama jadi jatuh cinta dan akhirnya punya anggrek sendiri. memang benar harus telaten mbak. sama dengan merawat pohon lainnya harus disayang biar tumbuhnya cantik.

      Hapus
  4. Aku belum pernah ke Banjarmasin. Jadi penasaran deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah-mudahan suatu saat mbak Sintia bisa jalan-jalan ke Banjarmasin.

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.