Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

Mi bancir

mi bancir kalimantan selatan
Mi bancir dari spageti

Hai, hai

Sudah sarapan? kalau belum ayo kita cari sarapan sama-sama.

Di Kalimantan Selatan ada beberapa masakan yang biasa disantap saat sarapan. Seperti lontong sayur, nasi kuning, dan mi bancir.

Semula saya menyangka mi berwarna merah ini tidak termasuk dalam daftar sarapan. Hingga suatu hari saya mendapatinya di sebuah warung kecil.

Warung yang terletak di tepi jalan itu khusus menjual mi bancir. Tumpukan mi berwarna merah terlihat jelas dari tepi jalan. Jadi tanpa tulisan pun, pembeli bisa mengetahui jenis masakan yang ditawarkan.

Ketika pertama kali ingin mencoba, terus terang saya maju mundur. Penyebabnya adalah warna mi yang sangat menyolok.

Usut punya usut, warna merah berasal dari pemakaian saus tomat saat membuat mi. Namun supaya yakin benar, saya mencoba membuatnya sendiri.

Wah, keren ya. Padahal saya belum pernah membuat mi meski pun punya alatnya. Peralatan itu masih tersimpan rapi di dalam lemari.

Lalu saya pakai mi apa dong? kalau mengikuti pakem yang berlaku, harusnya saya menggunakan mi kuning basah.

Mi ini dimasak dengan cara ditumis lalu diberi saus tomat hingga warnanya kemerahan. Bisa juga dengan membeli mi berwarna merah yang ada di pasar.

Tetapi, saya keluar jauh dari pakem. Bukan mi yang dipakai tapi spageti. Hahahaha, tidak ada maksud untuk mengawinkan masakan Indonesia dengan Italia lho. Nanti jadi masakan bergaya fusion dong.

Akhirnya sih fusion juga. Ya, iyalah, wong spageti ketemu bawang merah, bawang putih, dan kemiri. Harusnya kan spageti ketemu bawang bombay ya. Tidak apa-apa, namanya juga ujicoba. Dan hasilnya sip tenan.

Oh, ya, sebelum nekat mewarnai spageti, saya lebih dulu mencari tahu cara membuat spageti warna di google dan youtube. Ternyata tidak sulit teman. 

Kalau pun pembaca melihat ada pesan sponsor pada foto, harap dimaklumi ya. Resep ini saya ikut sertakan dalam lomba memasak yang diadakan sebuah produk pasta.

Meski belum berada di tangga kemenangan, saya sudah senang bisa membuat sesuatu yang berbeda. Setidaknya bisa menginsprasi orang bahwa masakan tradisional pun dapat tampil menarik dan enak tentunya.

Buat yang penasaran dengan cara membuat mi bancir ala saya, silahkan disimak resepnya

Mi bancir ala Saya

Bahan :
200 gram spageti
2 tetes pewarna makanan merah
1 telur ayam rebus
100 gram udang (opsional)
100 gram daging ayam disuwir
Daun seledri, cuci bersih.

Bumbu halus :
9 buah bawang merah
5 siung bawang putih
1 buah kembang lawang
2 butir kapulaga
1 butir cengkeh
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam
1 sdm gula pasir
4 butir kemiri

Cara membuat :
1. Rebus spageti hingga setengah matang (mengikuti petunjuk pada kemasan). Angkat dan tiriskan.
2. Siapkan wadah. Beri 2-3 tetes pewarna makanan.
3. Masukkan spageti ke dalam wadah lalu aduk-aduk hingga seluruh permukaan berwarna merah.
4. Cuci bersih di bawah air mengalir untuk menghilangkan sisa pewarna makanan. Sisihkan.
5. Siapkan wajan. Beri sedikit minyak. Tumis bumbu halus hingga harum.
6. Masukkan udang, aduk-aduk. Masak hingga udang matang dan berubah warna.
7. Masukkan spageti. Masak hingga bumbu tercampur rata. Diamkan sejenak agar bumbu meresap. Angkat
8. Penyajian : Taruh mi di atas piring. Beri suiran ayam dan irisan telur rebus. Taburi daun seledri. Sajikan.

Ketika mendengar namanya, saya sempat heran dan menerbitkan rasa penasaran. Biar tidak kepikiran, cari info saja. Ternyata menurut kamus Bahasa Banjar, kata bancir memiliki arti banci atau bencong.

Mengapa? rupanya penampilan mi ini adalah sumber penyebabnya. Ketika disajikan masakan ini tidak basah alias berkuah dan juga tidak kering. Jadi antara keduanya, alias galau kalau kata anak muda.

Identitas yang tidak jelas ini melahirkan sebuah nama unik masakan khas Banjarmasin. Alhasil, selain warna, nama masakan pun menjadi menarik.

Komentar

  1. Wah....rasanya pasti enak, apapun warnanya walaupun kurang lazim ya.
    Terimakasih infonya
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  2. Keliatannya kok enak ini.. kapan-kapan praktek ah :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mas dipraktekan. kalau kurang pedas bisa ditambah cabai.

      Hapus
  3. Aku baru tau dan lihat kali ini yang namanya mi Bancir ..., merah sedap menyala tampilannya, ya :)

    Beruntung resep pembuatannya ikut disertakan disini, jadii ... kita-kita, termasuk aku yang belum pernah tau kayak gimana rasanya ... , cuuuz bisa dipraktekin bikinnya ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. warna mi bancir memang merona hahahaha, biar orang yang lihat tergoda untuk membeli. Kalau mi diganti spageti, warnanya bisa diganti sesuai keinginan.

      Hapus
  4. wah mbak utari ini namanya mie blasteran ya hehehe kayak cinta laura... tapi kayaknya simple ya cara buatnya kapan-kapan ah mau coba kalau udah balik ke rumah. hihi maklum anak kos:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haahaahah iya ya ternyata dia blasteran biar kekinian gitu. bisa juga dicoba di kos mbak, gampang kok.

      Hapus
  5. Wow resepnya mantab ya kak penemuan yang fenomenal hehehe, tapi saya juga belum pernah lihat mie bancir dengan khas warna merah apalagi mencicipinya, jadi pengen coba tapi kok jauh ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah coba dibuat di rumah mbak devina. nanti kalau sempat baru main ke kalimantan buat nyicipin mi bancir yang asli.

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.