Imbas Demo, gerbong kereta menjadi sepi penumpang

Suasana gerbong yang sepi (dok. pribadi)



Pukul 14.30 WIb saya tiba di Stasiun Depok. Siang itu tidak terlalu terik, saya malah melihat awan kelabu perlahan mendekat. Sepertinya hujan akan turun. Pandangan saya turunkan, tidak lagi menatap langit namun memerhatikan keadaan stasiun. Peron-peron yang biasanya ramai, tampak sepi.

Di peron tempat saya berdiri pun tidak banyak penumpang. Perhatian terpecah ketika petugas mengumumkan bahwa tidak lama lagi kereta menuju Jakarta akan tiba. Tas punggung pun kembali saya kenakan agar mudah mencari posisi di kereta. Biasanya kereta di hari minggu ramai oleh keluarga yang akan bepergian atau malah kembali dari rekreasi. 

Tidak lama kemudian kereta masuk ke jalur 3. Kosong. Bangku-bangku berwarna merah atau biru itu tampak jelas karena tidak ada orang yang menutupinya. Ah, bukan tidak ada, tapi tidak banyak. Saya terkesiap karena baru kali ini mendapati gerbong yang sepi. 

Dahulu, saya pernah mendapati gerbong yang kosong tetapi rangkaian itu berasal dari depo sehingga bisa saja baru usai menjalani perawatan. Kala itu peron ramai oleh penumpang. Berbeda sekali dengan kemarin, kereta berasal dari Bogor dan peron yang sepi.

Ketika duduk di bangku berwarna merah, ada rasa canggung yang tidak biasa. Mungkin rasa was-was datang juga menyapa, namun saya tekan jauh ke dalam. Saya langitkan doa-doa agar perjalanan siang itu aman dan lancar.

Kereta melaju kencang dan berhenti di setiap stasiun. Beberapa penumpang naik, tetapi tetap saja bangku-bangku tidak penuh. saya maklum, pasti banyak orang yang menunda bepergian karena pertimbangan keamanan. Situasi memang sedang tidak baik-baik saja. Berada bersama keluarga tentu jadi pilihan yang baik.

Kabar tentang rusaknya sarana penunjang moda transportasi tentu sangat disayangkan. Kerusakan itu berimbas pada masyarakat yang menggunakan transportasi umum. Saya bersyukur karena commuter line hari itu sudah bisa melewati stasiun yang ditutup karena demo. Tindakan cepat PT. KAI membuat penumpang dan moda transportasi dalam keadaan baik. Meski memang penumpang harus berganti moda transportasi agar bisa sampai ditujuan, namun saya tetap mengacungkan jempol untuk PT. KAI. 

Sebagai pengguna transportasi umum, saya berharap seluruh sarana penunjang dapat berfungsi kembali sebab banyak orang yang bergantung dan memiliki kenangan di sana. Dari balik jendela kereta yang tengah membelah Jakarta, saya berdoa agar segala hal buruk segera berakhir. Denyut nadi negara ini kembali normal dan bergerak menuju arah yang lebih baik. 





Komentar