Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

6 Langkah Penting Agar Puasa Nyaman Saat Melakukan Perjalanan Keluar kota



Berpuasa bersama keluarga adalah sesuatu yang sangat indah. Tetapi, ketika harus berpuasa sambil bepergian keluar kota, tentu perlu persiapan tersendiri. Berikut 6 langkah penting yang harus dipersiapkan saat berpuasa sambil melakukan perjalanan keluar kota.

Keadaan ini pernah saya alami tahun lalu. Dan, sepertinya akan terjadi lagi tahun ini di kota yang berbeda. Tahun lalu, saya mengawali puasa di kota Rantau, Kabupaten Tapin. Letaknya sekitar 2 jam perjalanan dari kota tempat saya tinggal.

tugu perbatasan kota rantau kalimantan selatan
Tugu perbatasan kota Rantau

Sebenarnya kepergian ke sana bukan untuk menikmati liburan, tetapi melakukan survei lapangan sebagai bagian dari proses penulisan buku cerita anak. Bersama seorang pendamping dari Kemendikbud, perjalanan dilakukan selama 4 hari.

Meski sudah beberapa tahun tinggal di Provinsi Kalimantan Selatan, ini adalah perjalanan pertama saya keluar kota. Selama ini baru menjelajah Kota Banjarmasin dan sebagian Kabupaten Banjar, lebih tepatnya pasar Martapura.
 
Perlu dong membekali diri dengan berbagai informasi. Pengetahuan soal kota Rantau hanya diperoleh dari cerita suami dan membaca informasi dari internet. Meski sudah mencari bekal, tetap saja belum terbayang seperti apa kota dan dinamika masyarakatnya.

Walau demikian, saya tetap semangat melakukan perjalanan. Pada dasarnya saya memang senang jalan-jalan. Oh ya, jalan-jalan keluar kota saat Ramadan bukan kali ini saja saya lakukan. Dulu, dulu sekali sudah pernah melakukannya.

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Kata-kata ini sangat tepat.

Setelah bertahun-tahun, pengalaman melakukan perjalanan dulu ternyata tidak hilang. Hal ini tentu sangat membantu saya dalam mempersiapkan perjalanan kali ini. Untuk memudahkan perjalanan, sejak jauh hari saya sudah mempersiapkan 6 hal berikut, yaitu:

Narasumber atau pemandu wisata


Yap, karena harus mencari data, sudah tentu saya memerlukan narasumber. Kalau teman-teman hanya ingin melakukan perjalanan biasa, narasumber yang diperlukan bisa berupa pemandu wisata atau kenalan lainnya. Pastikan mereka dapat membantu selama kita melakukan perjalanan. Simpan nomor telepon mereka untuk memudahkan komunikasi.

Karena saya akan mendatangi beberapa tempat, pengaturan waktu sudah tentu sangat dibutuhkan. Untuk tempat yang sulit, saya meminta narasumber menjemput ditempat yang mudah ditemui, dalam hal ini hotel tempat menginap.

Atur agenda dengan baik


Buatlah agenda dengan baik. Bisa diawali dengan daerah mana atau tempat apa yang akan didatangi. Kapan waktu yang tepat untuk datang ke sana. Ini sama halnya dengan menyusun rencana perjalanan.  Berbeda dengan bulan lainnya, kegiatan di bulan Ramadan umumnya dimulai agak siang. Agenda ini bisa dibuat tertulis atau hanya diingat saja.

survey dan kunjungan ke masjid keramat al mukarammah kota rantau kalimantan selatan
Survey ke Masjid Al Mukarammah Kota Rantau
 

Atur penginapan


Biarpun bulan Ramadan, belum tentu perkara mencari penginapan menjadi mudah. Untuk menghindari kesulitan saat mencari penginapan yang tepat dan sesuai keinginan, cari dan pesan terlebih dahulu. Carilah penginapan atau hotel yang sesuai dengan anggaran dan letaknya cukup strategis. Tanyakan pula apakah pihak hotel menyediakan sahur supaya tidak kerepotan saat mencari makanan. 

menginap di hotel tapin kalimantan selatan
Seekor burung dipintu depan hotel tapin


Saya bersyukur hotel tempat menginap menyediakan sahur. Kalau tidak, dipastikan akan kerepotan mencari warung yang melayani sahur.

Atur transportasi yang digunakan


Cari tahu apakah dikota yang akan dituju tersedia kendaraan umum. Atau apakah disekitar tempat menginap tersedia kendaraan yang bisa disewa. Jika tidak, sebaiknya sewa kendaraan untuk memudahkan berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Intinya jangan sampai perjalanan atau tugas tertunda karena keterbatasan alat transportasi.

Untuk memudahkan pekerjaan dan karena tidak ada penyewaan mobil di lokasi, jadilah saya menyewa sejak dari kota Banjarmasin. 

Susun jadwal kegiatan


Bertualang atau pelesiran dibulan Ramadan tentu berbeda dengan perjalanan yang dilakukan pada bulan lainnya. Umumnya saat Ramadan, jam buka dan tutup daerah tujuan wisata mengalami perubahan. Kegiatan baru dimulai agak siang dan diakhiri lebih cepat. Jangan sampai harus menunggu karena datang terlalu pagi. 

rumah tradisional banjar di kota rantau kalimantan selatan
Rumah tradisional banjar di kota Rantau


Meski telah membuat jadwal, ternyata saya masih memiliki waktu luang. Hal ini disebabkan jarak masing-masing tempat yang akan didatangi tidak terlalu jauh. Paling jauh adalah letak tempat pengrajin yang berada di tengah desa. Kesempatan ini jangan disia-siakan dong, saya manfaatkan untuk melihat rumah tradisional banjar yang ada di sana. Lalu mengunjungi perpustakaan daerah setempat dan stasiun televisi lokal.

Berburu makanan berbuka


Sebenarnya bisa saja penginapan menyediakan makanan untuk berbuka puasa, namun sayangkan membiarkan kesempatan mencicipi aneka hidangan khas Ramadan berlalu begitu saja. Inilah kesempatan untuk berburu makanan khas yang hanya disajikan saat Ramadan saja.

aneka masakan di restoran swarga banjarbaru
Aneka makanan di restoran Swarga


Saya juga tidak menyia-yiakan kesempatan ini. Begitu selesai menemui narasumber, langsung keliling kota mencari makanan khas berbuka puasa.

Akhirnya dapat buah kasturi dan lumpia khas Rantau. Panganan ini ukurannya cukup besar dengan berbagai isi, mau yang pedas atau manis, tinggal pilih sesuai selera. Ada juga kue khas Kalimantan Selatan seperti hamparan tatak dan kue cincin. Sayangnya kue khas Rantau tidak banyak, jadi cukup berpuas diri dengan kue yang ada.  

Demikian tip singkat yang bisa saya bagikan. Semoga membantu.

Komentar

  1. Hai mba Ut betul banget tuh.. Biarpun perginya dlm rangka pekerjaan ttp aja yah kudu serius persiapannya apa lg sampai 4 hr saat bln puasa lg.. Kl ga ada pemandu dn lain" ssh jg yah... Syukur di hotel ada jg tersedia untuk santap saur jd ga kelimpungan yah nyari di luar. Btw jgn lp oleh" nya yah 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, paling nggak cari info dari jauh-jauh hari, menyenangkan juga sih pergi saat puasa. rasanya beda.

      Hapus
  2. Kami kurang suka jalan2 pas puasa karena kami suka jajan heheee. Tapi jika terpaksa, biasanya kami pepet waktunya agar pas sampai tujuan pas buka puasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah pasti bisa mencoba beragam makanan khas buka puasa ya ibu suri. saya juga senang mencoba makanan buka puasa di tempat lain.

      Hapus
  3. Memang bepergian pas puasa itu perlu strategi tersendiri, biar puasanya tetap mengasyikkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak Afin, asal strateginya disusun dengan baik, jalan-jalan dan puasa bisa berjalan beriringan.

      Hapus
  4. Iya, mengatur jadwal itu yang paling penting. Soalnya kalau mau berburu kuliner pas menjelang berbuka, biasanya pusat-pusat jajanan sudah penuh orang. Harus ukur waktu biar kebagian tempat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak Dyah, orang pada berburu kuliner khas yang hanya ada di bulan ramadan.

      Hapus
  5. makasih udah sharing tipsnya mbak, sayangnya pas puasa saya jadi malas kemana-mana dan mager aja dirumah, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Bunda Dzakiyyah. Mungkin infonya dapat bermanfaat dilain waktu.

      Hapus
  6. Halo mbak Utari apa kabar? Wah persiapan supaya puasa nyaman ini penting banget ya buat kita. Ternyata saat ramadan justru mencari penginapan itu ga mudah. Apalagi org2 banyak yg hunting hotel, losmen dll. Sebaiknya sebelum bulan puasa aja pencarian mulai dilakukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbak Nurul, kabar baik. Ah iya soal penginapan memang sebaiknya disiapkan sejak jauh-jauh hari. Saya juga begitu. Intinya semua sudah dipersiapkan. Kalau perlu bikin susunan acara biar lebih keren.

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.