Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

Jewel of Borneo: Wajah Baru Bandara Syamsudin Noor

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Kalimantan Selatan resmi digunakan. Bangunan besar bercat putih itu tampak megah dan memesona. Tak salah kalau ia diidentikkan dengan intan permata, Jewel of Borneo.

Yey! Akhirnya terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin selesai. Artinya terminal lama akan diistirahatkan. Mungkin digunakan untuk kepentingan lain, begitu tebak saya saat menatap terminal lama dari kejauhan.

Bandara syamsudin noor
Area keberangkatan penumpang Bandara Syamsudin Noor (foto: koleksi pribadi)

Meski tak lagi digunakan, saya kok merasa gimana gitu. Mungkin karena di terminal itulah saya pertama kali menginjakkan kaki di tanah borneo. Menunggu antrian pengambilan bagasi di ruang yang tak terlalu besar. 

Saling menghimpitkan keranjang pengangkut koper sambil mengawasi bagasi yang bermunculan dari balik tirai. Proses mengangkat bagasi juga tak mudah. Harus cepat dan hati-hati kalau tak mau mengenai penumpang lain.Fiuh, perjuangan sekali lho, apalagi buat saya yang bertubuh imut ini.

Di lain kesempatan, saya juga pernah merasakan ngampar karena tidak ada tempat duduk tersisa di ruang tunggu pesawat. Penumpang dengan terpaksa duduk di lantai dekat bangku dan dinding. Semua berharap pesawat segera tiba dan berangkat meninggalkan Bandara Syamsudin Noor. Beruntung pesawat yang akan saya naiki datang sehingga perjalanan pun dapat dilanjutkan.

Baca juga: Syamsudin Noor, Bandara Kebanggaan Masyarakat Kalimantan Selatan

Kini, cerita akan berbeda sebab terminal yang digunakan tak lagi sama dong. Letaknya memang tak jauh dari terminal lama, namun pintu masuknya berbeda, berada di belakang dengan akses jalan lebih lebar. 

Makin nggak sabar menunggu peresmian terminal yang digadang-gadang memiliki keindahan bak intan. Dan, tepat di tanggal 18 Desember 2019, Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandara Syamsudin Noor. Yang menyenangkan lagi, hanya berselang dua hari saya dapat merasakan fasilitas di terminal baru. Yes!

Jewel of Borneo

Sadar kalau terminal baru jauh lebih luas dari terminal lama, saya sengaja menyiapkan diri dengan memakai sepatu olahraga. Jam keberangkatan pun dimajukan 2 jam lebih cepat, supaya nggak harus sprint di dalam sana. Bisa ngos-ngosan dong.

Ok sekarang saya sudah siap. Saatnya menuju Bandara Syamsudin Noor. Jalanan masih lengang. Dari kejauhan atap putih terminal sudah terlihat. Semakin dekat, saya bisa melihat pilar-pilar besar penyangga atap. Begitu mendekati terminal kedatangan, selasar depannya masih ramai sama warga yang penasaran dan berfoto ria. Wow, bangunannya besar sekali. 


Pintu keberangkatan bandara syamsudin noor
Pemakaian kaca membuat ruangan terang (foto: koleksi pribadi)

Seluruhnya berwarna putih dengan kaca-kaca besar. Pemilihan warna dan material menyesuaikan dengan desain yang dibuat yaitu jukung dan intan permata.

Tahu tidak, total luas terminal ini 77.569 meter. Bagian dalam terminal akan dipercantik dengan lampu dan lukisan yang menggambarkan budaya Banjar. Apronnya alias area parkir pesawat mampu menampung 14 pesawat. Nggak heran kalau biaya yang digelontorkan untuk mewujudkan terminal ini mencapai 2,2 Triliun. 

Baca juga : Tips Mempersiapkan Orangtua Naik Pesawat

KEBERANGKATAN

Melemaskan otot dulu. Sip. Ayo mulai olahraga di Jewel Of Borneo. Mulainya dari pintu keberangkatan menuju bagian check in. Ternyata lumayan juga jaraknya. Jalannya juga berkelok-kelok. 

Sambil berjalan saya bisa melihat keluar melalui kaca besar di sepanjang dinding. Dadah dulu sama mantan pacar sebelum menghilang dibalik pintu keberangkatan. 

Area Check In

Oh itu dia jejeran panjang konter check in. Rupanya ada 42 meja layanan. Pada bagian atas terdapat layar televisi untuk menunjukkan jenis dan tujuan maskapai. Mana ya maskapai saya? Oh, ternyata di bagian tengah. Check in dulu ya. 


Bandara syamsudin noor
Area check in Bandara Syamsudin Noor (foto: koleksi pribadi)

Selesai check in, waktunya melanjutkan perjalanan. Agak minim petunjuk sih. Cuma nggak mungkin berjalan ke kanan karena hanya ada gerai kue. Jadi belok ke kiri dan ketemu papan kecil bertuliskan batas trolley. Hiah, siap-siap angkat barang ya. Oh kasih lihat tiket dulu ke petugas.

Area pemeriksaan

Lanjut ke arah kiri, lalu kanan, dan belok lagi. Huah...jalannya galau hingga meja pemeriksaan. Ayo, lepas dulu jaket, jam, syal, topi, dan ikat pinggang. Simpan di wadah, baru masuk melewati alat pemindai. Lalu lanjut belok lagi sampai ketemu tangga berjalan dan lift. 


Bandara syamsudin noor
Antre menunggu pemeriksaan (foto: koleksi pribadi)

Yey. Ada trolley kecil buat tas. Dorong ke kanan, sorong ke kiri menuju ruang boarding yang terletak di sebelah kanan setelah melewati selasar. 

Area baca

Aduhai, saya perlu tarik napas. Duduk-duduk dulu di ruang baca. Saya sempat kaget mendapati area ini. Meski tidak terlalu besar namun terasa menyenangkan. Stt, sofanya empuk lho. Mau baca tapi takut lupa waktu. Akhirnya foto-foto aja, kursi dan mejanya wkwkwkwk.

Bandara syamsudin noor
Salah satu set meja di ruang baca (foto: koleksi pribadi)


Tidak jauh dari area baca, tepatnya sebelum area baca terdapat beberapa restoran dan gerai makanan. Herannya saya nggak terlalu tertarik, malah asyik mengamati area bermain anak dan tampilan keranjang sampah karena jumlahnya nggak banyak.

Area ruang tunggu

Masih ada waktu nih. Dari pada duduk manis, lebih baik menyusuri area ruang tunggu. Saya hitung ada 10 gate yang letaknya memanjang. Tiap ruang tunggu sebenarnya dipisah oleh dinding kaca yang membingkai tangga menuju lantai bawah. Untuk membedakan antara gate 1 dengan lainnya terpasang papan hitam berangka warna kuning sesuai urutan gate.

Gate 1 bandara syamsudin noor
Gate 1 untuk keberangkatan luar negeri (foto: koleksi pribadi)


Dari seluruh gate, hanya gate satu yang sepi dan tertutup. Gate ini khusus untuk penumpang yang akan pergi keluar negeri. Oleh karena itu dilengkapi dengan meja imigrasi.


Ruang tunggu bandara syamsudin noor
Area ruang tunggu penumpang (foto: koleksi pribadi)

Untuk gate lainnya, fasilitas yang diberikan sama, bangku-bangku bersandaran hitam, lantai tertutup karpet, meja petugas, dan colokan untuk menambah daya di bagian bangku. Jadi pastikan bawa kabel data ya karena bentuk penambah dayanya seperti colokan usb.


Pengisi daya telepon gengam di bandara syamsudin noor
Alat pengisi daya telepon gengam (foto: koleksi pribadi)

Karena termasuk orang yang ramah, maka sebentar saja saya sudah asyik berbincang dengan seorang penumpang. Asyik lho ngobrol ngalor ngidul ketimbang main gadget. Makanya sampai kaget ketika petugas mengumumkan bahwa semua penumpang dapat naik ke pesawat.


Bandara syamsudin noor
Alat pengisi ulang baterai hp (foto: koleksi pribadi)

Wow, untuk menuju pesawat saya tidak perlu lagi naik bus. Cukup melewati garbarata. Ada 3 garbarata yang siap membantu penumpang menuju pesawat. Mantap. Selanjutnya terbang mengangkasa bersama burung besi menuju ibukota.

Baca juga : Yeay! Naik Kereta Bandara. Dari Bandara ke Manggarai

KEDATANGAN

Kembali ke tanah borneo. Serupa dengan keberangkatan, perpindahan penumpang dari pesawat ke gedung terminal juga memakai garbarata. Setelah itu menuju lantai dasar dengan tangga berjalan.

Ternyata alur penumpang yang baru datang lebih pendek dibanding penumpang yang akan berangkat. Saya hanya melewati ruang besar lalu berbelok ke kiri untuk mengambil bagasi.

Menunggu bagasi (foto : koleksi pribadi)

Sebenarnya saya bisa saja membawa tas masuk ke dalam kabin pesawat, tetapi saya penasaran dengan keberadaan conveyor belt. Apakah panjangnya terbatas seperti dulu.

Ow, ternyata di ruang pengambilan bagasi ada empat conveyor belt. Ukurannya cukup besar jadi nggak perlu berhimpitan gitu. Asyik. 

Setelah urusan bagasi selesai, artinya seluruh rangkaian perjalanan sudah usai. Dengan santai saya menuju pintu keluar yang berada di sebelah kiri ruang bagasi. Dan bersiap menemui wajah-wajah orang tercinta yang telah menununggu di pintu keluar.







Komentar

  1. Terlihat megah mbak. Btw, area baca nyaman ya, bisa lupa waktu kalau asyik membaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beneran megah dan luas mbak. Beda banget sama terminal lama. Termasuk fasilitas ruang bacanya, keren dan nyaman.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Iya mbak, lumayan lho olahraga di sini. Apalagi kalau datangnya mepet, bisa jadi sprinter.

      Hapus
  3. Wah keren, ya. Btw, saya tadi browsing dulu lho, buat tahu bandar udara Syamsudin Noor melayani penerbangan ke kota besar apa. Soalnya saya nggak hafal peta buta, jadi nggak inget kalau ibu kota Kalimantan Selatan itu Banjarmasin. Hahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah iya mbak dyah, saya yang salah tidak mencantumkan kota Banjarmasin. Maaf ya mbak. Terima kasih untuk masukannya.

      Hapus
  4. Mewah ya kelihatannya si bandara baru. Aku belum pernah ke sana. Mungkin kalau pandemi ini berakhir saatnya merencanakan travelling biar bisa mampir di bandara baru ini juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga pandemi segera berlalu mbak supaya kita bisa jalan-jalan lagi.

      Hapus
  5. Belum pernah menginjakan kaki kekbandara baru... Padahal penasaran pengen liat hihiii..... Terah kali ke bandara, saat pulang ke banjarmasin, seminggu sebelum pembukaan bandara baru... Rencana maret mau kebandara buat bawa anak berobat ke luar kota,, ehh malah musim corona.. g jadi pergi pergi dirumah aja.. tp ttp masih penasaran sama bandara... Hihihi

    BalasHapus
  6. Dulu, waktu pertama kali buka bandara, belom ada minta kesana. Alhasil ada kesempatan untuk menjemput sodara disana. Dn first takjub dan benar benar kaget. Ditambah jarak parkir motor lumayan jauh, jadi sambil berjalan menikmati bandara baru hihi.

    Eh. Kebetulan pertengahan januari, ikut nginjak ini bandara. Pas masuk kedalam berasa banget jauh nya haha.
    Sport fav kalo kursi ada colokan nya. Berasa gak mau pindah jadinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya jarak parkir kendaraan lumayan ya mbak. Didalamnya apalagi. Pokoknya jangan mepet waktu keberangkatan kalau nggak mau ketinggalan pesawat.

      Hapus
  7. akhirnya dari postingan ini, pertanyaan aku terjawab :
    tulisan apa yang ada di tempat charger sampai harus ditutup pake lakban?
    ternyata 's*ms*ng' toh

    lebih lega ya mba bandara Syamsuddin Noor yang baru. ya walaupun jauh masuknya.

    oh iya penitipan motornya sekarang udah lumayan enak fasilitasnya
    ada kanopinya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwkwkw tau gitu saya selotip juga tulisannya biar nggak keliatan.

      Hapus
  8. Padahal pertengahan April ini saya rencananya mau menginjak kan kaki di bandara Syamsudin noor yang baru. Tapi karena wabah Corona akhirnya rencananya dipending dulu deh. Huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar mbak, biarkan si corona berlalu dulu. Baru nanti jalan-jalan lagi.

      Hapus
  9. Belum pernah juga ke bandara baru, hiks.

    Duh senangnya saya ada area baca di sana. Tapi benar Mbak, kayaknya tempatnya nyaman banget yak, bisa kelupaan waktu tuh kalau baca di situ, hihihi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.