Ada Apa di Kota Serang?

Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air Dengan Mengikuti Gita Bahana Nusantara


Peserta GBN Mempersiapkan Diri (dok. Pribadi)


Pesan singkat yang saya terima mengingatkan kalau sore nanti peserta GBN kota Banjarbaru akan memulai tahap awal, mengenal diri sendiri, untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi GBN tingkat Provinsi.

Ah, iya kemarin saya memang tidak datang saat pertemuan awal setelah peserta dinyatakan lolos di tingkat Kota. Sementara saya sudah mengikuti kegiatan GBN (Gita Bahana Nusantara) sejak pembekalan, beberapa hari usai lebaran kemarin dan pemilihan peserta GBN tingkat Kota Banjarbaru.

Gita Bahana Nusantara

Sebelum jauh membaca, ijinkan saya menjelaskan sedikit tentang GBN agar segalanya terlihat jelas. 

Gita Bahana Nusantara merupakan salah satu pengisi acara pada Upacara Peringatan HUT RI. Mereka terdiri dari kelompok paduan suara berjumlah 136 orang dan 70 pemain orkestra. Para peserta berasal dari seluruh Indonesia.

Tahun ini GBN genap 20 tahun. Konsistensi yang membanggakan sebab tidak mudah melakukan audisi dan mendapatkan peserta GBN yang sesuai. Tidak hanya mampu menyanyi dan bermain musik dengan baik, namun memiliki jiwa nasionalisme dan attitude yang baik.

Mencari peserta dengan kriteria tersebut tentu memerlukan kerja keras. Kemampuan pelatih vokal dan juri melihat tentu sangat diperlukan. 

Prosesnya dimulai dari pembekalan. Para peserta tidak hanya diberi tahu lagu yang akan dinyanyikan saat audisi tingkat kota, namun juga diminta untuk belajar mengenal para pembuat lagu-lagu tersebut.     

Mendengar sekelumit kisah kehidupan para pencipta lagu, meski kehidupan tak nyaman namun mereka tetap menjalani pilihamnya dengan sepenuh hati. Hingga lagu-lagunya menjadi bagian kehidupan bernegara.

Sebutlah lagu Tanah Air yang mengagungkan ke indahan Indonesia, sampai saat ini kerap dinyanyikan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air seluruh lapisan masyarakat.

Saat satu persatu peserta tampil menyanyi dihadapan dewan juri, ada rasa bangga yang menyeruak akan negara Indonesia tercinta. Di sini para peserta berusaha memberikan yang terbaik. Namun dari 50 peserta hanya 8 saja yang akan maju ke seleksi GBN tingkat provinsi.

Apakah Siap Mengemban Tanggung Jawab

Semula saya mengira pertemuan awal untuk para pemenang akan diwarnai dengan pencarian nada yang tepat. Salah, pertemuan awal justru digunakan pelatih untuk melihat kemampuan peserta mengontrol diri dan sikap. Nanti, jika mereka masuk ke GBN tingkat nasional kemampuan menjaga sikap dan emosi serta tingkah laku menjadi keharusan. GBN tidak hanya menyanyi namun juga bersikap.

Saya rasa, tidak hanya saya yang terkejut, para peserta tidak mengira kalau akan mendapat sejumlah pertanyaan tentang Indonesia.

Mereka diminta mengenal peta Indonesia agar mengetahui betapa luas dan kayanya Indonesia. Mencari tahu letak kota terluar yang menjadi perbatasan antara Indonesia dengan negara lain.

Bagaimana keadaan tempat-tempat yang jauh, bahkan lebih dekat dengan negara tetangga, namun mencintai Indonesia. 

Seluruh kekayaan dan keragaman negara ini terekam dan tergambarkan dengan indah dalam syair lagu yang dibuat para pencipta lagu.

Usai sesi mencari tahu tanah air tercinta, mulailah peserta diarahkan mencari tahu siapa dirinya. Mengenali diri. Sesuatu yang menantang karena saya pun masih mencari. Namun, tak ada kata mundur. Semua harus bisa.

Mengetahui bahwa tidak mudah menemukan jawaban dalam waktu singkat, pelatih meminta setiap peserta melakukan satu hal. Melangkah dalam 3 langkah.

Untuk bisa menampilkan diri mereka yang sesungguhnya dengan penuh rasa bangga. Maka, melangkahlah dengan mantap.

Sembari melihat satu persatu peserta maju, saya mendengar perkataan pelatih yang mengatakan bahwa rasa percaya diri dan kemampuan untuk mengemban tugas dapat terlihat dari cara berjalan.

Tiga langkah menjadi cermin kesiapan peserta. Langkah besar dan konsisten menandakan peserta siap menjalankan tugasnya. Namun jika satu langkah pertama lebar, langkah kedua sedikit mengecil, dan langkah terakhir lebih kecil lagi dapat menunjukkan keraguan dalam diri peserta.

Sepertinya mudah ya, namun percayalah itu sulit. Saya melihat beberapa peserta harus berkali-kali berjalan dengan di sela jeda. 

Jeda untuk sejenak merenung agar bisa bertanya pada diri sendiri mengenai kesanggupan mengemban tanggung jawab.

Jeda untuk berpikir apakah mempunyai rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi tantangan.

Jeda untuk mengambil keputusan, apakah sanggup dan siap mengendalikan emosi dan dapat mengontrol diri tanpa merusak amanah yang diberikan.

Rupanya GBN tidak hanya mengajarkan bagaimana menyanyi dengan baik, namun juga tentang kesiapan diri dan kebanggaan diri akan kemampuan yang dimiliki. Bahwa mampu menjalankan tanggung jawab dengan baik, dari awal hingga akhir. Dan, proses itu masih berjalan hingga tampil di hadapan juri seleksi GBN tingkat provinsi.





Komentar