6 Ciri Generasi Z, Benarkah Dianggap Manja dan Suka Mengeluh?

Photo by RDNE Stock project: https://www.pexels.com/photo/group-of-people-standing-beside-a-building-7683745/

Setiap pergantian zaman selalu melahirkan generasi baru, termasuk generasi Z yang lahir antara tahun 1995 hingga 2000. Saat ini, generasi Z mulai banyak terlihat kiprahnya di tengah masyarakat karena mereka mulai beranjak dewasa. Sayangnya, sering terjadi generation gap hingga memunculkan anggapan bahwa manja dan suka mengeluh adalah ciri generasi Z.

Generation gap adalah perbedaan nilai, pendapat, dan keyakinan yang terjadi antar generasi yang berbeda. Kesenjangan generasi ini umum terjadi di lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, bahkan lingkungan keluarga. Perbedaan-perbedaan tersebut sangat berisiko memicu konflik, kesalahpahaman, dan pertengkaran.

Ciri Generasi Z yang Membuatnya Berbeda dari Generasi Sebelumnya

Generasi Z lahir ketika teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat. Hal itulah yang menjadikan mereka lebih melek teknologi. Hidup berdampingan dengan teknologi membuat mereka bisa menjalani berbagai aktivitas dengan lebih mudah dan serba praktis. Namun apakah hal itu yang menyebabkan mereka jadi lebih manja dan mudah mengeluh? Jawabannya ada pada ciri generasi Z berikut ini.

1. Pengguna Teknologi Terbanyak

Dari sekian banyak penemuan teknologi canggih, internet adalah bentuk kemajuan teknologi yang sangat dikenal oleh generasi Z. Dengan internet, mereka memiliki akses yang tidak terbatas untuk menggunakan media sosial dan berbagai jenis aplikasi online. Itu semua membantu mereka dalam memenuhi berbagai kebutuhannya sehari-hari. Contoh paling sederhana adalah penggunaan aplikasi ojek online untuk memudahkan mobilitas.

2. Kreatif

Generasi sebelumnya hanya akrab dengan cita-cita profesi seperti dokter, pilot, guru, PNS, dan sejenisnya. Namun generasi Z memiliki pilihan profesi yang lebih beragam. Pilihan profesi yang ada sekarang lebih menuntut kreativitas, seperti grapich designer, social media specialist, content creator, dan sebagainya. Itu artinya, generasi Z sebenarnya lebih kreatif dalam cara menghasilkan uang.

3. Ekspresif

Pemanfaatan media sosial yang masif serta tingkat kreativitas yang tinggi menjadikan generasi Z lebih ekspresif dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka lebih mudah mengekspresikan gaya dan minatnya dengan rasa percaya diri yang tinggi. Kegemaran mereka dalam berekspresi juga disebut sebagai cara dalam menemukan jati diri.

4. Terbiasa dengan Proses yang Cepat

Tumbuh bersama kemajuan teknologi yang pesat membuat generasi Z terbiasa dengan segala sesuatu yang serba cepat dan praktis. Hal itulah yang jadi kemungkinan penyebab mengapa mereka disebut generasi yang manja. Bagaimana tidak? Mereka bisa mendapatkan informasi dengan cepat hanya dengan berselancar di internet. Sementara generasi sebelumnya harus sabar menunggu terbitnya koran terbaru untuk mengikuti perkembangan berita.

5. Suka Mengeluh

Masih berkaitan dengan ciri generasi Z yang disebutkan sebelumnya, mereka juga dikatakan mudah mengeluh. Terbiasa dengan proses yang serba cepat membuat mereka selalu berekspektasi tinggi terhadap hampir semua hal. Ketika apa yang diharapkan akhirnya gagal terwujud, mereka akan dengan sangat cepat mengeluh.

6. Rawan Terkena Gangguan Mental

Sisi lemah lain dari generasi Z yang begitu cepat mengikuti perkembangan teknologi adalah rawan terkena gangguan mental. Nyatanya, memang mereka dibesarkan dengan gaya pengasuhan yang jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka diasuh dengan perlakuan yang lebih lembut dan banyak dimaklumi. Begitu mereka bertemu dengan kondisi yang lebih sulit, mereka menganggapnya sebagai serangan mental.

Itulah ciri-ciri generasi Z yang belakangan sering dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Setiap generasi memang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, tidak terkecuali generasi Z. Kelebihannya menjadi nilai tambah yang membuat suatu generasi lebih unggul dari generasi yang lain. Sementara kelemahannya tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menjatuhkan.

Referensi:

https://www.brainacademy.id/blog/gen-z

https://www.gamelab.id/news/3020-fresh-graduate-pahami-generation-gap-dan-cara-menyikapinya