Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

Cara Membuat Kain Sasirangan Dengan Pewarna Alam

Sebenarnya sudah agak lama ikut pelatihan pembuatan kain sasirangan warna alam. Tetapi, selalu teringat akan cara pembuatannya. Apalagi di grup WA selalu mondar-mandir kain buatan teman-teman.

Sesungguhnya hati terpanggil untuk membuatnya, namun saya harus sadar diri, wong pekerjaan saja masih numpuk, kok nekat mengolah kain. Nanti malah tidak bisa tidur.

materi cara membuat kain sasirangan
Materi pembuatan kain sasirangan warna alam

Dipikir-pikir, sayang juga ilmunya. Apalagi kalau hanya disimpan sendiri saja. Jauh lebih baik berbagi dengan banyak orang. Siapa tahu ada yang berminat untuk membuat kain sasirangan dengan pewarna alam.

Oh ya, sebelumnya saya sudah pernah ikutan pelatihan pembuatan kain sasirangan dengan pewarna sintetis. Proses pembuatan kain keduanya sama, beda di pewarnaan saja.

Silahkan membaca Sasirangan dari Kalimantan Selatan

Proses Pembuatan Kain Sasirangan Warna Alam

Baiklah mari kita lanjutkan tentang membuat kain sasirangan dengan warna alam. Agak mengulik sedikit sejarah nih, dahulu kala nenek moyang kita membuat kain dengan menggunakan warna alam. Bahan alaminya berasal dari biji, buah, daun, kulit, dan umbi tanaman yang tumbuh liar di hutan.

Saat ini bahan-bahan alami yang biasa dipakai untuk mewarnai kain adalah pasta indigo, serbuk kayu ulin, bubuk kunyit, mahoni, tegeran, tingi, jalawe, dan bixa. Untuk mendapatkannya kita tidak perlu keluar masuk hutan, sudah ada yang menjual bahannya di pasar.

bahan alami untuk kain sasirangan warna alam
Bahan pewarna alam yang dipakai untuk kain sasirangan warna alam

bahan pewarna alam untuk kain sasirangan alami
Bahan pewarna alam yang dipakai untuk kain sasirangan alam

Kain ada, bahan pewarna alam pun ada. Lalu kenapa kain sasirangan yang dibuat dari pewarna alam hanya sedikit sekali di pasar?

Sayang perkembangan membuat kain yang dibuat pewarna alam seperti tergerus. Kalah sama kain sasirangan dengan pewarna sintetis. Memang sih, kain dengan pewarna sintetis memiliki warna yang beragam dan warna yang dihasilkan lebih terang.

Beruntung, saat ini kesadaran untuk menghormati dan menghargai bumi pertiwi mulai tumbuh. Kehadiran kain berwarna biru indigo patut disyukuri karena seperti membuka jalan yang sempat tertutup ilalang. Kini kain dengan pewarna alam pun semakin dilirik dan diminati

Pewarna alami untuk pembuatan kain sasirangan alami
Ragam pewarna alam

Belajar dari pelatihan kemarin, untuk membuat kain sasirangan dengan pewarna alam, ada tiga cara proses pewarnaan yang bisa dipilih.
1.       Proses langsung.
Menurut saya cara ini paling mudah karena bahan pewarna alam yang digunakan dibuat dengan cara ditumbuk atau diblender. Airnya direbus lalu dipakai untuk mewarnai kain. Pewarnaan dengan cara ini mlenghasilkan warna tipis tidak pekat.
2.       Proses fermentasi
Sesuai namanya, proses fermentasi dilakukan dengan cara melakukan perendaman atau pembusukan daun atau kayu dalam air disertai proses-proses tertentu. Nah, indigofera merupakan bahan yang dipakai.
Pewarna ini berwarna biru.
3.       Proses ekstraksi
Ekstraksi berarti mengekstraksi yang didapat dengan cara merebus bahan yang akan dijadikan pewarna. Setelah warna didapat barulah kain dicelupkan ke dalam cairan pewarna.


Cara membuat kain sasirangan warna alam

Ok, setelah mengetahui cara membuat pewarna alami untuk kain sasirangan, mari masuk ke tahap selanjutnya. Tahap ini diperlukan untuk membuat kain sasirangan ya.
1.       Proses mordanting
Jauh sebelum bisa memberi warna pada kain, bahan baku alias kain yang telah dipotong harus mendapat perlakukan khusus dulu. Sederhana sih, hanya merendam kain dalam larutan sabun netral. Tujuannya untuk menghilangkan kanji atau lapisan kain agar pori-porinya terbuka.
Rendam kain sambil diremas-remas dengan penuh kasih sayang. Pastikan lho, semua permukaan kain benar-benar basah kuyup. Jangan ragu mengucek kainnya, miriplah seperti mencuci baju.
Jika semua permukaan sudah benar-benar terkena sabun, barulah diperas dan ditiriskan. Boleh kok diangin-anginkan, tapi jangan sampai kering, takut berubah jadi kerupuk.
2.       Pengunci warna
Karena pewarna yang digunakan berasal alam, tentu warnanya tidak sekuat pewarna sintetis. Nah, agar warna alam melekat dengan baik diperlukan tahap penguncian warna atau istilah kerennya fiksasi.

mencelup kain setelah diberi pola dan jelujur
Mencelup kain
Ada tiga bahan yang digunakan untuk fiksasi yaitu tunjung, tawas, dan kapur.  Masing-masing bahan dilarutkan lalu biarkan mengendap. Larutan berwarna bening yang akan dipakai untuk fiksasi. Penguncian warna baru digunakan setelah kain diberi pola dan diwarnai.
3.       Pola desain
Yuk, mari menggambar. Bisa menggunakan pola atau menggambar bebas di atas permukaan kain. Polanya dapat berasal dari motif yang sudah baku, atau membuat motif sendiri.
Pola-pola ini dilukiskan di atas kain menggunakan pinsil atau spidol.



menggambar pola sasirangan di atas kain
Menggambar pola di atas kain
4.       Jelujur jur
Setelah kain selesai digambar, saatnya menggunakan kekuatan jarum dan benang. Maksudnya kita akan menjelujur kain ya. Karena nantinya benang ditarik, jadi gunakan benang yang kuat (benang no. 8). Kalau pakai benang jahit, sebaiknya benang didobel, triple juga boleh kok yang penting benangnya jadi kuat.

menjelujur kain yang telah diberi pola
Menjelujur kain
Ukuran jarak jelujur diusahakan jaraknya sama ya. Kalau beda-beda, nanti gambarnya tidak cantik. Pastikan semua gambar dijelujur ya, kalau sudah tinggal ditarik benangnya atau disisit. Hati-hati jangan sampai benangnya lepas. Ujung-ujung benang diikat kuat-kuat agar jelujuran tidak terlepas.

menjelujur kain harus dilakukan secara hati-hati
Penjelujuran harus dilakukan hati-hati
5.       Mencelup kain

Sekarang mari kita main air. Kainnya sudah beres dalam arti sudah dijelujur ya. Selanjutnya kain dimasukkan dalam pewarna alam. Kucek-kucek supaya seluruh permukaan kain terkena pewarna.

merendam kain ke dalam cairan pewarna
Proses mewarnai kain
Setelah itu masukkan ke dalam larutan fiksasi. Kucek-kucek lagi supaya semua permukaan kain terkena larutan fiksasi. Baru deh dibilas dan dicuci. Proses pewarnaan bisa dilakukan beberapa kali agar warnanya makin kuat. Kain bisa diangin-anginkan deh sampai kering. Setelah itu jelujuran sudah bisa dilepas. Lakukan dengan hati-hati biar kain tidak rusak. Jadilah kain sasirangan pewarna alamnya.

Motif Tradisional Kain Sasirangan

Saat ini motif kain sasirangan semakin berkembang. Jujur saja saya semakin senang melihatnya. Habis cakep-cakep sih. Warnanya pun ada yang lembut, tidak melulu cetar membahana lagi.


kain sasirangan pewarna alam buatanku
Kain sasirangan pewarna alam karyaku

Namun, meski pun motif kain sasirangan semakin beragam, tidak berarti motif tradisional dilupakan ya. Tidak menutup kemungkinan menggabungkan motif tradisional dengan motif modern. Motif tradisional ini sudah dipatenkan ke Dirjen HAKI Departemen Hukum dan HAM RI. Beberapa motif sasirangannya adalah:
Iris Pudak
Kembang Kacang
Bayam Raja
Kulat Kurikit
Ombak Sinapur Karang
Bintang Bahambur
Naga Balimbur
Jajumputan
Turun Dayang
Kembang Tampuk Manggis
Daun Jaruju
Kangkung Kaombakan

Bagaiamana? Cukup jelas nggak cara pembuatan kain sasirangan dengan pewarna alam? Tertarik membuatnya? Ayo mari membuat kain sasirangan.

Oh ya, saya sempat membuat video cara pembuatan kain sasirangan di asyiknya bikin video

.

Komentar

  1. Repot banget ternyata untuk sehelei kain sasirangan dengan pewarna alam ini mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti itulah mbak lantana, namun hasilnya beda dengan kain yang dibuat pakai pewarna sintetis. warnanya lebih lembut.

      Hapus
  2. Luuucuuu mbak.. hihi pakai kunyit, kulit rambutan sama kayu secang... dulu pernah coba tapi pakai bahan kimia dan itu shibori. seneng sih cuman gak nahan bau bahan kimianya. sempat beli dan nyoba di rumah eh pas buang limbahnya itu tajem banget baunya. mungkin kalau pakai bahan alami gak sekenceng itu ya baunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pewarna sintetis memang berbau nggak enak ya mbak rike, sebaiknya pakai masker biar nggak terlalu nyesek. coba bikin shibori lagi pakai pewarna alam mbak. pasti cantik.

      Hapus
  3. Ditempat saya susah mendapatkan bahan kainnya serta Tunjung untuk fiksasi g ada yg jual.cari d online shop daerah Kalsel juga ga ada

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.