Melihat Acara Mandi Sungai Riam di Cemapaka

Ayo main air dan pasir di Gili Trawangan




Pandemi membuat pariwisata terpuruk. Kawasan wisata seketika mendadak sepi. Tingkat hunian penginapan anjlok hingga ke titik terendah. Pelan-pelan keadaan berubah, kegiatan wisata mulai menggeliat. Tentunya dengan sejumlah persyaratan yang berkaitan dengan protokol kesehatan.


Salah satu daerah yang mulai menggerakkan kembali sektor wisatanya adalah Nusa Tenggara Barat, tepatnya Lombok Utara. Kawasan cantik dan eksotis ini mulai bersiap-siap menerima kehadiran para wisatawan.


Para pengelola penginapan dan wisata mulai membersihkan dan memperbaiki sarana yang rusak karena ditinggalkan selama 3 bulan.


Sambil bersih-bersih mereka juga menyiapkan sarana penunjang kebersihan seperti tempat cuci tangan, sabun, pemeriksaan suhu badan, dan pengaturan jaga jarak. Ini wajib lho demi keamanan dan kenyamanan bersama.


Demikian penjelasan dari Yogie seorang pelaku wisata di Gili Trawangan. Beliau memaparkan perkembangan wisata di Lombok utara pada webinar yang diadakan Koteka. Selain Yogie, ada Muslifa Aseani, seorang pustakawan dan pemandu wisata di Lombok.



Cleanliness Healthy Safety


Perihal keamanan dan kesehatan para wisatawan dan pengelola memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk itu tidak semua tempat wisata ada penginapan bisa langsung membuka pintu.


Gerbang baru bisa terbuka setelah pemerintah setempat yang bekerja sama dengan beberapa pihak melakukan pengecekan secara menyeluruh. Pemeriksaan terkait dengan Cleanliness, Healthy, and Safety (CHS) sesuai rekomendasi WHO.


Sudah pasti kesiapan peralatan yang diperlukan untuk menjalankan protokol kesehatan. Semisal, tempat cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, flyer, dan lain sebagainya harus tersedia ya.


Kalau sebuah tempat sudah bisa memenuhi semua ketentuan, pemerintah daerah akan memberikan sertifikat CHS sebagai bukti tempat tersebut resmi dibuka.







Wisatawan di Gili Trawangan (foto: Antara/Dhimas BP)








Kawasan mana ?


Lantas apakah semua kawasan wisata di Lombok sudah bisa menerima wisatawan? Sayangnya belum ya.


Untuk tahap awal baru kawasan Lombok Utara, tepatnya Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air yang dibuka.


Letak ketiga gili yang berada di masing-masing pulau dengan jarak berdekatan serta kesiapan para pelaku usaha dalam menghadapi kegiatan wisata dalam bentuk baru menjadi nilai lebih.


Letak ketiga gili yang terpisah dari daratan utama memudahkan pemerintah setempat dalam melakukan pengawasan. Serta menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan termasuk klinik kesehatan.



Lewat Bangsal


Berita ini tentu menggembirakan buat saya dan wisatawan lain yang ingin menikmati keindahan Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Apalagi jalur penerbangan sudah dibuka.


Untuk penerbangan bisa melalui Bandara Juanda Jawa Timur. Sementara jika wisatawan menempuh jalur laut bisa melewati pelabuhan di Bali. Setelah itu, para wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Bangsal.


Sementara pintu masuknya dari pelabuhan Bangsal ya, wisatawan belum bisa melakukan perjalanan langsung dari Bali.



Jangan Lupa Suratnya





Oh ya, karena masih dalam masa pandemi, acara jalan-jalannya memang tidak bisa seperti dulu. Sekarang setiap wisatawan harus membawa bekal tambahan yaitu surat keterangan sehat dan hasil rapid test.


Surat-surat tersebut harus ditunjukkan pada petugas yang berjaga di pelabuhan Bangsal. Tanpa surat tersebut kecil kemungkinan bisa menginjakkan kaki ke pantai pasir putih yang indah di ketiga Gili. Bisa gagal main pasir dan air di pantai pasir putih nan menawan hati dong.



Wisata Virtual

Membayangkan halusnya pasir putih di pantang Gili Trawangan sudah membuat saya bermimpi indah. Tetapi apa daya saat ini saya belum berani pergi keluar rumah selain berbelanja kebutuhan pokok.


Kegundahan saya seperti mendapat jawaban dari Yogie yang merencanakan wisata virtual di kawasan Gili Trawangan. Wah, jadi semakin tidak sabar untuk menikmati keindahan pantai, melihat matahari tenggelam, dan bermain air di kawasan wisata ternama di Lombok. Semoga wisata virtual ini segera terwujud.





Jangan lupa membaca:

Melihat Jembatan Barito, Ikon Kota Banjarmasin

Mencicipi Nasi Menjangan di Dermaga Tiwingan Banjar


Komentar

  1. Hmmm.. Masih pandemi gini jd susah liburan hehehe. Tapi bener juga nih wisata virtual sdh sedikit mengobati kegundagan dan kangennya liburan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan ya mbak, paling nggak dengan wisata virtual kita bisa sejenak keluar dari rumah biar pun nggak nyata.

      Hapus
  2. Disana masih ada sisa gempanya gak mba? Eh btw blognya kalo dibaca di hp gak bisa mode mobile ya mba? Jd bacanya geser ke kanan. Gak bisa ngepasin layarnya. Apa hp aku ya yg salah setting ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah soal sisa gempa kemarin nggak diulas mbak. Semoga keadaan sudah benar-benar pulih. Iya sudah saya prlerbaiki mbak. Terima kasih sudah kasih tahu.

      Hapus
  3. Aku bayanginnya auto pengen liburan, rasanya ga sabar banget pengen mencet aplikasi beli tiket sih. Kalo ga pandemi, udah mau liburan eh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkw saya pun dah nggak sabar pingin liburan. Kita senasib mbak.

      Hapus
  4. Siapa yang nggak mau ke Lombok, pasti mupeng banget lah. Bermain2 air di pantai dengan air jernih pasti sangat menyenangkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha main air itu kayak relaksasi kayanya ya mbak. Berasa dingin dan segar banget. Adem.

      Hapus
  5. Duh kangen gili trawangan, dulu kesana tahun 2015 uda lama banget, dan gak bs snorkeling karena kesana pas hamil.muda. gak akan nyesel deh, buruan traveling

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuss ke sana lagi dong mbak. Trus bayar kerinduannya dengan main air dan main air lagi.

      Hapus
  6. wisata virtual keren juga nih. bisa menjadi alternatif traveling selama masa pandemi. modal kuota doang ya. setidaknya bisa jadi bekal info kalo beneran bisa jadi ke gili trawangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Modal kuota sudah bisa kemana-mana. Internet sebenarnya memudahkan biar pun rasanya nggak bakal sama kalau kita datang langsung. Tapi cukuplah mengobati rindu.

      Hapus
  7. wah saya penasaran banget juga nih sama lombok soalnya katanya wisatanya bagus-bagus. mungkin nanti pengen ikutan wisata virtual juga biar nggak penasaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pun penasaran mbak. Sayang belum ada info lanjutan soal wisata virtualnya. Kalau ada pastindaftar.

      Hapus
  8. Baru ngeh sm namanya wisata virtual. Hihi. Pas pandemi gini bs deh dicoba. Tp keknya wisata asli gak akan tergantikan. Huaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti mbak. Wisata virtual yang terpuaskan cuma mata wkwkwkwkw. Tangan nggak bisa merasakan pasir dan panas matahari. Nggak bisa nyium bau laut. Dengerin debur ombak dll. Semuanya tidak akan tergantikan.

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.